Makalah Pancasila Polbeng



MAKALAH PANCASILA
ESENSI DAN URGENSI PANCASILA MENJADI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONSEIA”





 Image result for logo polbeng






OLEH KELOMPOK 10 :
SUHARDI
WAHYU RISKY RENATA
RISKY KADRI

DOSEN PEMBIMBING : M. HANAFI, S.SOS., M.SI

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
PRODI REKAYASA PERANGKAT LUNAK
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

T.P. : 2017




KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Solawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad Saw.
Makalah ini berjudul “ESENSI DAN URGENSI PANCASILA MENJADI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONSEIA” yang kami susun tepat waktu. Melalui kata pengantar ini kami minta maaf dan mohon memaklumi jika ada kekurangan dan tulisan yang kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pancasila yaitu Bapak M. Hanafi S.Sos., M.Si yang telah memberikan tugas ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................   i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1  Latar Belakang............................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3  Tujuan............................................................................................ 2
1.4  Metode Penulisan.......................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1  Pancasila Sebagai Dasar Negara.................................................... 3
2.2  Esensi Pancasila Sebagai Dasar Negara......................................... 3
2.3  Urgensi Pancasila Sebagai Dasar Negara....................................... 5
2.4  Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara.................................. 6

BAB III. PENUTUP......................................................................................... 8
3.1  Kesimpulan.................................................................................... 8
3.2  Saran.............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9










BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pancasila yang berarti lima dasar atau lima asas, yaitu nama dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Nama pancasila itu sendiri sebenarnya tidaklah terdapat baik di dalam pembukaan UUD 1945. Namun telah cukup jelas bahwa pancasila yang dimaksud adalah lima dasar negara indonesia, sebagaimana yang tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia keempat yang berbunyi :
1.    Ketuhan yang maha esa;
2.    Kemanusian yang adil dan beradap;
3.    Persatuan indonesia;
4.    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan;
5.    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Pendidikan pancasila termasuk mata kuliah yang banyak terkena imbas proses reformasi. Bukan hanya materinya yang banyak berubah. Proses pendidikan juga seharusnya mengalami perubahan mendasar. Perubahan materi pendidikan pancasila menyangkut amandemen  terhadap UUD 1945 tentang ketatanegaraan  dan hak asasi manusia. Perubahan proses perkuliahan berkaitan dengan kebebasan yang lebih besar kepada mahasiswa/i untuk memrefleksikan dan bersikap kritis  terhadap implementasi kebijakan pemerintah.
Apabila pembatasan ruang gerak pendidikan pancasila terebut dilakukan maka pendidikan pancasila perguruan tinggi tidak akan disukai oleh mahasisiwa/i. Bagaimana pun juga, mahasiswa/i dapat menerima informasi dan mendiskusikan informasi tersebut melalui media pendidikan yang beragam diluar perkuliahan. Jika perkulihan pendidikan pancasila dilakukan terbatas, maka ia akan berhadapan dengan situasi luar bergerak secara dinamis.
Di dalam hidup berbangsa dan bernegara terkadang masyarakat merasa bingung dimana yang lebih penting antara bangsa dan negara dan terkadang malah menyepelekan keduanya. Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia, sedangkan bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia.Suatu negara pasti mempunyai identitas nasional sendiri-sendiri yang berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain karena, identitas nasional suatu bangsa menunjukkan kepribadian suatu bangsa tersebut.
Begitu banyak permasalahan yang sedang bangsa kita hadapi, mulai dari yang sepeles sampai ke persoalan yang vital. Sebenernya semua persoalan bisa diselesaikan apabila rakyat indonesia sudah menjiwai pancasila. tetapi negara hanya meninggikan keilmuwan, ilmu penegatahuan tidak adanya pendalaman pancasila, penerapana pancasila.

1.2    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari dengan pancasila sebagai dasar negara ?
2.    Apa yang dimaksud dengan esensi pancasila sebagai dasar negara ?
3.    Apa yang dimaksud dari urgensi pancasila sebagai dasar negara ?
4.    Bagaimana tantangan pancasila sebagai dasar negara ?

1.3    Tujuan
1.    Mengembangkan ilmu pancasila.
2.    Agar memahami Esensi dan Urgensi pancasila.
3.    Agar mengetahui bagaimana tantangan pancasila sebagai dasar negara.
4.    Memperoleh ilmu keterampilan dari penyusunan makalah yang telah diselesaikan.
5.    Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang pancasila.
6.    Sebagai bukti bahwa penulis yang bersangkutan telah menyelesaikan makalah.
7.    Memenuhi tugas yang diberikan pak Dosen pancasila.

1.4    Metode Masalah
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan cara browsing atau mencari di internet dan mencari di buku sebagai bahan dari pembuatan makalah ini.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara lahir dan berkembang melalui proses yag sangat panjang. Pada awalnya Pancasila bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu dalam adat istiadat, agama-agama serta dalam pandangan hidup bangsa. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila telah diyakini kebenarannya, kemudian diangkat menjadi dasar negara sekaligus sebagai ideologi bangsa.
Pancasila sebenarnya bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, diilhami oleh ide-ide besar dunia, dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita sendiri dan ide besar bangsa kita sendiri, demikian ditandaskan oleh Presiden Soeharto pada Peringatan Hari Ulang Tahun Parkindo yang ke-24 di Surabaya pada 15 Nopember 1969.
Nama Pancasila lahir atas usulan atau ide Presiden Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 pada sidang BPUPKI yang pertama. Saat itu usulan beliau disambut hangat oleh para hadirin dengan tepuk tangan yang sangat meriah. Dengan demikian BPUPKI mencapai sepakat kata, bahwa Negara Indonesia akan dibangun atas dasar lima sila yang disebut Pancasila.

2.2  Esensi Pancasila Sebagai Dasar Negara
Esensi yang berasal dari kata essence yang menurut kamus Longman berarti the most basic and important quality of something, sedangkan  dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) esensi adalah kata benda yang artinya hakikat; inti; hal yang pokok. Contoh penggunaannya adalah: Esensi pertikaian atara kedua tokoh itu ialah pertentangan ideologi. Jadi segala sesuatu yang merupakan Hakikat, dasar, inti, sari, hal yang pokok, penting, ekstrak dan konsentrat dari segala sesuatu disebut esensi tergantung dalam konteks dan penggunaannya.
Semangat dan keinginan untuk bebas dari segala penjajahan fisik maupun pemikiran pada rakyat Indonesia oleh kapitalisme dan feodalisme yang mengambil secara paksa seluruh hak milik rakyat Indonesia dan mengeksploitasi segala sumber daya alam yang Indonesia miliki. Dengan penindasan yang terjadi di Indonesia membuat rakyat menjadi erat rasa persatuannya, melahirkan tujuan yang sama yaitu merdeka, damai, tentram, dan makmur. Maka lahirlah sebuah ideologi Negara Indonesia yang mencakup segala aspek kehidupan dan sebagai pedoman Indonesia yang disebut pancasila.
Dalam sila-sila pancasila terdapat patologi budaya pancasila, yang bisa menghancurkan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila pancasila. Fenomena yang terjadi pada masa Indonesia saat ini seperti korupsi, kerusuhan, dan moral yang bertentangan dengan nilai pancasila. Jika dasar pancasila itu tidak tertanam kuat pada diri rakyat Indonesia maka negara ini akan berantakan. Dengan berkembangnya dunia dan segala masukan berbagai macam dari luar negeri ke dalam negara, pancasila sebagai konsep dasar kehidupan rakyat Indonesia harus diperkuat serta ditanamkan agar kita tidak dijajah oleh bangsa lain. Memang tidak dijajah dalam hal fisik tetapi dijajah dalam hal pemikiran  yang secara perlahan-lahan membuat berubah rakyat Indonesia dari sila-sila pancasila itu sendiri.
Beberapa contoh penerapan esensi pancasila sebagai dasar negara :
1.    Sila pertama
Ketuhanan yang Maha Esa, artinya sesuai dengan agama dan keyakinan yang sejalan dengan asas kemanusiaan yang adil dan beradap. Contohnya rakyat Indonesia memiliki hak untuk memilih agama yang akan ia anut dan jalani tanpa ada unsur paksaan, bebas melaksanakan kegiatan agama dengan syarat tidak melanggar  norma-norma di Indonesia dan saling menghormati dengan agama lain.
2.    Sila kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya setiap warga negara telah mengakui persamaan derajat, kewajiban antara sesama manusia sebagai asas kebersamaan bangsa Indonesia, dan hak. Contoh penerapannya, majikan tidak sewenang-wenangnya bertindak kepembantunya yang tidak berperikemanusiaan.
3.    Sila ketiga
Persatuan Indonesia artinya setiap warga negara mengutamakan persatuan, kepentingan, kesatuan, dan juga keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi golongan yang selalu harus diwujudkan, diperjuangkan, dipertahankan, dan diupayakan secara terus-menerus. Contoh penerapannya,  tidak terlalu menonjolkan kebudayaan masing-masing daerah untuk melihat siapa yang terbaik tetapi dipelajari dan ikut melestarikan dengan serta meyakinkan bahwa perbedaan itu baik.
4.    Sila keempat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan atau perwakilan artinya bermusyawarah untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi dengan bijaksana, memikirkan kententraman rakyat dan mengambil keputusan juga untuk rakyat dengan mengikutsertakan perwakilan-perwakilan setiap masyarakat. Contohnya segala persoalan yang ada untuk mendapatkan solusi dengan cara bermusyawarah unntuk mencapai tujuan ynang diinginkan seperti rapat warga setiap RT  untuk membahas masalah dalam lingkungan tersebut.
5.    Sila kelima
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menggambarkan dalam bertindak supaya bersikap adil kepada setiap warga negara Indonesia, tanpa membedakan status sosial, suku, ras, dan bahasa sehingga tujuan dari bangsa Indonesia akan tercapai dengan keikutansertaan semua rakyat Indonesia.Contohnya pemerintah mengadakan program wajib bersekolah selama 9 tahun tanpa membedakan-bedakan  guna mengatasi masalah pendidikan yang begitu rendah.

2.3  Urgensi Pancasila
Ir. Soekarno menggambarkan urgensi pancasila secara ringkas tetapi meyakinkan. Pancasila adalah Weltanschauung, satu dasar falsafah dan juga satu alat pemersatu bangsa yang juga pada hakikatnya satu alat mempersatukan dalam perjuangan melenyapkan segalamacam penjajahan terutama imperialisme.
Memahami urgensi pancasila sebagai dasar negara, bisa menggunakan dua pendekatan yaiutu : Pendekatan institusional  dan pendekatan sumber daya manusia. Pendekatan institusional adalah membentuk dan menyelenggarakan negara yang berdasarkan pada nilai-nilai pancasila sehingga negara Indonesia dapat mewujudkan tujuan negara atau terpenuhinya kepentingan nasional. Sementara itu pendekatan sumber daya manusiaterdapat pada dua aspek, yaitu orang-orang yang menjalankan pemerintahan dengan cara melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen di dalam mengemban tugas danbrtanggung jawab. Sehinnga kebijakan negara akan menghasilkan kebijakan yang mengedepankankepentingan rakyat.
Tetapi melihat kejadian yang jauh dari sikap penerapan nilai-nilai pancasila pada Indonesia seperti,masyarakat yang hanya memeluk agama tertentu karena faktor mayoritas sehingga ia tidak bisa menjalani ajaran agamanya dengan baik, sikap tidak adil terhadap sesama hanya karena perbedaan suatu hal, aksi bentrok antar suku karena rendahnya kesadaran dan rasa persatuan, dan perlakuan tidak adil di beberapa tempat sosial  karena faktor perbedaan RAS.
Untuk mengatasi beberapa masalah yang ada  perlu pemahaman yang mendalam terhadap urgensi pancasila sebagai dasar negara. Dalam pemahaman tersebut ada tahap  implementasi juga yaitu tahap yang selalu memperhatikan prinsip-prinsip good governance, antara lain transparan, akuntabel, danfairness sehingga akan terhindar dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan warga negara yang berkiprah dalam bidang bisnis, harus menjadikan Pancasila sebagai sumber nilai-nilai etika bisnis yang menghindarkan warga negara melakukan free fight liberalism, tidak terjadi monopoli dan monopsoni,serta warga negara yang bergerak dalam bidang organisasi kemasyarakatan dan bidang politik. Maka Indonesia akan mencapai tujuan yang di cita-citakan seperti yang diharapan pejuang-pejuang pada masa dulu jika rakyat Indonesia menerapkan nila-nilai yang terkandung dalam pancasila.

2.4 Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara.
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan pondasi utama untuk membangun bangsa. Maka nilai-nilai Pancasila harus terus dilestarikan dalam diri bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila memegang peranan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan nilai luhur, karakter, ruh dan ideologi, yang harus tertanam dalam jiwa raga bangsa Indonesia.
Di era globalisasi yang seperti ini, banyak hal yang akan berpotensi merusak moral serta nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri bangsa Indonesia. Dalam menghadapi perkembangan dunia modern Pak Harto mensinyalir: “Sering timbul kekeliruan penilaian terhadap kepribadian ini. Orang menyamakan kepribadian bangsa yang berakar dari sejarah dan kebudayaan sendiri yang tua dengan nilai-nilai tradisionil yang umumnya diangkat sebagai rantai-rantai yang membelenggu proses pembaharuan dan kemajuan. Memang sulit untuk menyangkal, bahwa tidak semua nilai-nilai tradisionil itu cocok dengan tuntutan-tuntutan kemajuan, khususnya terhadap tuntutan hidup berorganisasi modern dan pembangunan ekonomi yang rasionil. Tetapi ini tidak berarti, bahwa nilai-nilai ‘45 yang merupakan kepribadian bangsa yang berakar pada sejarah dan kebudayaannya sendiri harus ditinggalkan. Persoalannya terletak pada kemampuan bangsa itu untuk memelihara nilai-nilai luhur yang menjadi kepribadiannya, meneruskannya dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya dengan segala proses penyesuaian menuju masyarakat modern. Sekali proses penerusan dan penyesuaian itu terlampaui dengan berhasil, maka terjaminlah tumbuhnya masyarakat baru yang kuat, bersatu dan dinamis”.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu waspada akan perubahan jaman yang terjadi, agar nilai-nilai luhur yang terdapat dalam pancasila tidaklah mudah luntur. Pancasila haruslah tetap menjadi sebuah pedoman dan pandangan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada baik dalam hal politik, ekonomi, agama maupun sosial budaya. Hal tersebut dimaksudkan agar nilai-nilai Pancasila yang telah tertanam dalam diri bangsa Indonesia tidaklah hilang karena adanya budaya-budaya asing yang masuk.









BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari pembahasan tentang Esensi dan Urgensi Pancasila Menjadi Dasar Negara Republik Indonseia dapat pula disimpulkan :
1.      Esensi merupakan pokok atau intisari, jadi esensi Pancasila merupakan intisari yang terkandung dari sila-sila Pancasila itu sendiri. Artinya nilai-nilai dan segala sesuatu yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri menjadi cita-cita Bangsa Indonesia.
2.      Urgensi merupakan pentingnya Demokrasi Pancasila sebagai sistem pemerintahan Indonesia. Pancasila sebagai keseluruhan padangan, cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata.
3.      Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan pondasi utama untuk membangun bangsa. Maka nilai-nilai Pancasila harus terus dilestarikan dalam diri bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila memegang peranan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

3.2  Saran
Dalam penulisan makalah ini penulisjuga mengambil hikmah dan manfaat bagi kami khususnya, dan semoga penulisan judul makalah ini dapat di baca dan di pahami dengan baik.
Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan diantaranya sebagai berikut :
1.      Agar membaca isi judul makalah ini.
2.      Agar memahami isi judul makalah ini.
3.      Agar teman-teman sekelas mendengar dan memahami saat kami menerangkan isi dari makalah ini.
4.      Supaya teman-teman selalu menerapkan nilai-nilai pancasila.






DAFTAR PUSTAKA


Riyanto, Astim. 2009. “Makalah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi: Tinjauan Yuridis” yang dipersentasikan dalam Workshop Pengkajian Penerapan Mata Kuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan tinggi bertempat di Hotel Ambhara Jakarta.
Sarinah, Harmaini dan Dahri, Muhtar. 2016. Pendidikan Pancasila dan Keewarganegaraan (PPKN di Perguruan Tinggi). Yogyakarta: Deepublish.
Toyyibin, M. Aziz dan A. K. Djahiri. 1997. Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kaelan. 2000. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Kaelan, H. 2014. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Paradigma.
http://hildemissa606.blogspot.co.id/2014/05/urgensi-pendidikan-pancasila-dan.html
http://www.polsri.ac.id/belmawa/Buku_Pedoman_Mata_Kuliah_Wajib_2016/8.%20PENDIDIKAN%20PANCASILA.pdf
http://killuaredha.blogspot.co.id/2015/06/esensi-nilai-nilai-pancasila.html

http://lukmanprayogi20.blogspot.co.id/2015/05/esensi-nilai-nilai-pancasila.html

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt.

Disqus Comments